Johnny G Plate Dicheck Kejagung 15 Maret, Ini yang Akan Dipelajari
Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia sudah melontarkan panggilan pengecekan yang ke-2 kali pada Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate untuk kasus sangkaan korupsi pengadaan menara base transceiver station (BTS) 4G dan infrastuktur simpatisan 1, 2, 3, 4 dan 5 BAKTI Kominfo.
Direktur Penyelidikan Beskal Agung Muda Sektor Tindak Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus) Kejagung Kuntadi menerangkan faksinya saat ini masih ingin mempelajari beragam hal pada Plate, terhitung masalah sarana yang dicicipi adiknya, Gregorius Alex Plate (GAP).
“Kita ingin ketahui sarana yang sudah dicicipi oleh saudara GAP adik yang berkaitan, apa itu berkaitan dengan kedudukan yang berkaitan atau mungkin tidak,” tutur Kuntadi dalam pertemuan jurnalis di Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (13/3/2023).
Adapun Johnny a lagi dicheck oleh penyidik dalam kasus itu pada Rabu (15/3/2023). Dalam pada itu, adik Johnny sempat 2x dicheck sebagai saksi sebagai faksi swasta.
Selainnya mengecek masalah keterikatan dan peranan adiknya dalam kasus BTS 4G BAKTI Kominfo, penyidik akan mengeruk masalah peranan Johnny sebagai pengawas dan pemakai bujet di Kementerian Kominfo.
“Kita ingin ketahui seberapa jauh pemantauan dan pertanggungjawaban sebagai pemakai bujet, di mana kita mengetahui, dalam kasus ini, ada kemahalan dan kemahalan itu berasal hasil dari musyawarah jahat . Maka kita ingin ketahui seberapa jauh sich beberapa fungsi pemantauan itu dikerjakan,” katanya.
Selanjutnya, Kejagung akan mempelajari masalah sangkaan kecurangan perubahan pemalsuan project BTS 4G BAKTI.
Menurut Kuntadi, dalam perancangan yang tertera di Gagasan Pembangunan Periode Menengah Nasional (RPJMN), pembangunan BTS diperkirakan untuk dikerjakan sepanjang masa 5 tahun beruntun.
Akan tetapi, dia menjelaskan, proses pembangunan BTS 4G BAKTI di Kominfo dikerjakan dalam masa setahun.
Ini, kata Kuntadi, tidak sesuai gagasan dan terjadi pecanduan masa penerapan.
“Kita ingin ketahui mengenai ada kecurangan perubahan pemalsuan project, yang awalannya belum capai 100 % dalam laporan, di laporannya dipaksa seakan-akan telah capai 100 % bisa diraih 100 % hingga bisa dilaksanakan pembayaran walau terakhir dijumpai ada kekeliruan hingga dibulatkan. Seberapa jauh pertanggungjawabannya,” bebernya.
Sebagai info, dalam kasus ini, Menkominfo sebelumnya pernah dicheck di Kejagung, Jakarta, Selasa (14/2/2023). Waktu itu, banyak hal yang dipelajari sekitar pemantauan yang dilakukan sebagai Menkominfo, terhitung masalah pemantauan pada badan pelayanan unit (BLU) yang berada di kementeriannya.
“Seterusnya kenapa beliau kita panggil sebagai saksi tentu saja lebih sebab kemampuan beliau menteri, Menkominfo untuk ketahui seberapa jauh pemantauan pengaturan aktivitas BLU yang ada di bawah tanggung jawabannya,” tutur Kuntadi di Kejagung, Jakarta, Selasa (14/2/2023).
Menurut dia, Jhonny saat ini masih dicheck dalam kemampuan sebagai saksi. Menkominfo dihujani 51 pertanyaan.
Dalam peluang itu, Johnny akui sudah menjawab semua pertanyaan dengan detail dan penuh tanggung-jawab.
Johnny mengutamakan jika dianya siap untuk dicheck lagi jika penyidik Kejagung saat ini masih memerlukan info darinya.
“Saya sudah memberi info atas beberapa pertanyaan yang dikatakan oleh beberapa penyidik Kejagung Republik Indonesia,” tutur Johnny di Kejagung selesai pengecekan pertama.
